HMI Gelar Latihan Kader Tingkat Lanjut, Cetak Pemimpin Kritis dan Solutif

Ketua Badko HMI Sumbagsel, Tommy Perdana saat membuka acara pelatihan.

Pamarta.id – Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam (Badko HMI) Sumatera Bagian Selatan resmi membuka Latihan Kader III (Advance Training), jenjang tertinggi dalam sistem perkaderan HMI.

Kegiatan berlangsung sejak 2 hingga 9 Juli 2025, dan diikuti kader terpilih dari berbagai Badko se-Indonesia.

Pembukaan dihadiri oleh Ketua Bidang Politik dan Demokrasi PB HMI, Bambang Irawan, pengurus Badko HMI, serta para alumni yang tergabung dalam Majelis Wilayah Korps Alumni HMI (MW KAHMI) Sumatera Selatan.

“Advance Training bukan sekadar seremoni. Ini ruang pembentukan kader HMI yang berpikir kritis, berintegritas, dan solutif dalam menjawab tantangan sosial, politik, dan ekonomi bangsa,” tegas Bambang dalam sambutannya.

Kawah Candradimuka Kader Perubahan

Kanda Kamil Habibi dari MW KAHMI Sumsel menyebut pelatihan ini sebagai kawah candradimuka bagi kader HMI.

Menurutnya, hanya kader yang menempuh proses dengan kesungguhan dan keikhlasan yang akan mampu menjadi pelopor perubahan.

Ketua Badko HMI Sumbagsel, Tommy Perdana, turut menegaskan bahwa kader HMI saat ini tidak cukup menjadi pengamat situasi.

Mereka harus tampil sebagai aktor utama dalam menjawab krisis multidimensi bangsa.

“Momentum ini harus dimanfaatkan untuk mempertajam nalar kritis, memperluas jejaring intelektual, dan mengonsolidasikan peran kader sebagai agen transformasi sosial,” ujarnya.

Kurikulum Aktual dan Fasilitator Kompeten

Ketua pelaksana kegiatan, Lovi Andiko, menyampaikan bahwa Advance Training kali ini telah dipersiapkan secara matang, mulai dari penyusunan kurikulum berbasis isu aktual hingga seleksi fasilitator yang kredibel.

“Kami ingin memastikan pelatihan ini melahirkan kader HMI yang berkualitas, berdaya saing, dan punya kontribusi nyata bagi umat dan bangsa,” jelasnya.

Advance Training ini menjadi momentum strategis bagi HMI dalam mencetak pemimpin masa depan yang tidak hanya kritis secara intelektual, tetapi juga adaptif dan profesional dalam menghadapi kompleksitas zaman.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *