Bimo Epyanto Resmi Jabat Kepala BI Lampung, Wagub Jihan: Tak Ada Waktu Berleha-leha

Dalam sambutannya, Wagub Jihan menggarisbawahi pentingnya sinergi antara BI dan pemerintah daerah.

Pamarta.id – Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Destry Damayanti resmi mengukuhkan Bimo Epyanto sebagai Kepala Perwakilan BI Provinsi Lampung, menggantikan Junanto Herdiawan yang kini menjabat Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI.

Seremoni pengukuhan digelar di Kantor Perwakilan BI Lampung, Rabu, (25/6/2025).

Wakil Gubernur Lampung Jihan Nurlela yang hadir dalam acara tersebut menyampaikan apresiasi kepada Junanto atas kontribusinya selama ini, sekaligus menyambut Bimo dengan nada tegas.

“Kepada Pak Bimo, tidak ada waktu untuk berleha-leha. Berikan yang terbaik untuk Lampung. Dan untuk Pak Ijun, selamat bertugas di tempat yang baru,” ujar Jihan.

Bimo sebelumnya menjabat sebagai Deputi Kepala Perwakilan BI Provinsi Kalimantan Selatan.

Dalam sambutannya, Wagub Jihan menggarisbawahi pentingnya sinergi antara BI dan pemerintah daerah dalam menjaga stabilitas dan pertumbuhan ekonomi di Provinsi Lampung.

Ia menyebut peran strategis BI tak terbatas pada pengendalian moneter, tetapi juga meliputi penyediaan data ekonomi, analisis kebijakan, pengendalian inflasi daerah, hingga pengembangan ekonomi inklusif.

“Laporan perekonomian regional, outlook inflasi, dan kajian komoditas unggulan dari BI menjadi dasar penting bagi kebijakan pembangunan kami,” kata Jihan.

Ia juga menyoroti kontribusi BI melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD), yang menurutnya telah membantu menstabilkan harga dan memperkuat akses finansial masyarakat.

“Kehadiran QRIS dan edukasi digital hingga pelosok desa, serta peran aktif dalam mendorong UMKM dan ekonomi syariah adalah bukti nyata komitmen BI,” tuturnya.

Sementara itu, Destry Damayanti menegaskan bahwa Kantor Perwakilan BI Lampung memegang peran vital dalam pembangunan ekonomi daerah.

Ia meminta Bimo dan jajaran BI Lampung memanfaatkan seluruh instrumen dan data analitik dari pusat secara optimal.

“Pakai data analisis yang ada di pusat, tinggal diturunkan ke daerah masing-masing,” ujar Destry.

Ia menambahkan bahwa BI memiliki departemen regional yang bertugas memastikan kebijakan pusat bisa diterjemahkan sesuai kondisi lokal, sehingga penerapannya lebih relevan dan efektif.

Destry juga menggarisbawahi pentingnya peran BI dalam mendorong pembangunan ekonomi yang inklusif, tidak hanya menjaga stabilitas makro, tetapi juga ikut menggerakkan pertumbuhan riil, khususnya di sektor UMKM, pertanian, pesantren, dan ekonomi berbasis komunitas.

“Kami berharap sinergi ini semakin memperkuat pondasi ekonomi Lampung dan menjadikan daerah ini lebih tangguh dan kompetitif,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *